Politik

Reses Bersama Petani Kopi, Sihar Sitorus Diminta Maju Kembali dalam Pemilihan Gubernur

KawalSumut.Com – Anggota Komisi XI DPR RI, Sihar Sitorus melaksanakan Reses Perseorangan Masa Sidang III Tahun Sidang 2020/2021 secara daring dengan Kelompok Tani ‘Mawar’ Bawang Merah pada sesi pertama dan Kelompok Tani Kopi ‘Muara Kasih’ Humbang Hasundutan pada sesi kedua, Minggu (21/2/2021).

Pengurus kelompok Petani Bawang Merah mengeluhkan harga bawang merah yang terus merosot. Di tambah ketersediaan air di Kabupaten Samosir yang sangat kurang untuk melakukan penanaman bawang merah. Bibit bawang merah yang tersedia juga kualitasnya kurang baik.

“Kami berharap, dapat dibantu dalam mengatasi pengembangbiakan bawang merah yang dulunya menjadi ikon pulau samosir,” ujar Ketua Kelompok Tani ‘Mawar’ kepada Sihar.

Ketua Kelompok Tani ‘Mutiara Kasih’, Mannat Samosir menyampaikan bahwa salah satu kendala yang dialami mereka adalah bahwa masyarakat Humbang Hasundutan belum siap.

“Saya pikir masyarakat di sini ternyata belum siap, kopi yang dikonsumsi bukan dari kebunnya sendiri, artinya belum ada rasa bangga terhadap produk yang mereka hasilkan,” ujar Mannat.

Mannat juga mengatakan bahwa salah satu factor yang membuat Poktan dan UMKM di Humbahas lambat berkembang adalah sulitnya perizinan untuk didapatkan.

“Perizinan sulit didapat, baru-baru ini saya hendak mendaftarkan PIRT, lalu mereka tanyakan IMB sebagai syarat mengurus PIRT. Padahal kalau dipikir-pikir, petani-petani kecil di pedalaman, yang hanya punya fasilitas seadanya dari mana mendapatkan PIRT (Produksi Industri Rumah Tangga),” ujar Mannat.

Kadis Pertanian Humbang Hasundutan, Junter Marbun mengatakan bahwa kendala lainnya yang dihadapi oleh Humbang Hasundutan adalah belum terorganisirnya tataniaga kopi di sana.

“Salah satu kendala lainnya yang dihadapi adalah belum terorganisirnya tataniaga kopi kita, padahal menurut survey yang ada kualitas kopi Humbang merupakan yang terbaik di Indonesia. Untuk itu kita berharap kehadiran Pak Sihar di tengah-tengah kita dapat membantu meningkatkan penjualan dan menemukan solusi pengorganisasian,” ujar Junter.

Mendengar hal tersebut, Sihar memberi tantangan kepada Mannat apakah jika didatangkan eksportir dari luar negeri, Kelompok Taninya sanggup menjaga kuantitas dan kualitas kopi mereka.

“Pak Mannat saya tantang nih, kalau saya kawinkan dengan eksportir dari luar negeri dia minta sekian ton setiap bulannya. Karena penyakit kita ini, biasanya hanya pengiriman pertama yang bagus, selanjutnya yang timbangannya kurang, kualitasnya menurun. Nah ini yang seharusnya jadi evaluasi bagi kita,” ujar Sihar.

Di akhir acara reses saat moderator hendak menutup kegiatan, Mannat mengajukan pertanyaan kepada Sihar.

“Pak, yang lalu biarlah menjadi pelajaran, tapi kami ingin menanyakan kepada Bapak, 2023 sudah semakin dekat, apa tidak ada keinginan Bapak untuk Kembali maju sebagai Sumut 1?,” tanya Mannat.

Menanggapi hal tersebut Sihar hanya tertawa. “Kita lagi enak-enak bahas kopi , malah bahas itu,” ujar Sihar sambil tertawa.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close