Mantan Pewarta LKBN ANTARA Angkat Bicara, Proses Hukum Secepatnya dan Sudah Melanggar Kebebasan Pers!

Toba,Kawalsumut.com. – Penganiayaan Wartawan yang saat ini ditangani Polres Toba menjadi momok menakutkan bagi rekan-rekan media dalam menjalani profesi Jurnalis. Kasus penganiayaan yang dilakukan LN dan PN secara brutal kepada Sabar Juvenry Manurung(SJM),wartawan Wartatoday.com menjadi kan polemik ditengah rekan-rekan jurnalis.

Kejadian yang berlangsung senin(23/6) tepatnya pukul 5 sore di Desa Silamosik I Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba membuat salah satu Mantan Jurnalis H.Imran Napitupulu, Pewarta Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN ANTARA) Biro Sumut angkat bicara saat dijumpai dikediamannya Balige(Rabu,25 juni 2025).

Diketahui puluhan jurnalis atau wartawan mendatangi Mapolres Toba sebelumnya(24/6) sekitar pukul 11.00 WIB sebagai bentuk solidaritas mendesak Polres Toba menindaklanjuti laporan korban Sabar J Manurung.

“Tindakan kekerasan terhadap jurnalis”, baik fisik maupun non-fisik, akan menjadi masalah serius yang mengancam kebebasan pers dan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi”,ucap H.Imran Napitupulu mantan Pewarta Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN ANTARA) Biro Sumut.

Ditambahkan H.Imran,tindakan penganiayaan terhadap wartawan merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia dan menghambat kerja jurnalistik yang esensial bagi demokrasi.Pelaku kekerasan terhadap wartawan yang kini ditangani Polres Toba semestinya harus diproses hukum secepatnya, diberi sanksi yang setimpal, serta upaya perlindungan terhadap jurnalis perlu semakin ditingkatkan.

“Sesuai Pasal 18 ayat (1) UU Pers, setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dapat dipidana dengan penjara paling lama dua tahun atau denda maksimal lima ratus juta rupiah”,papar H.Imran Napitupulu.

Dihimpun dari informasi yang beredar Sabar J. Manurung yang juga sekretaris Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Kabupaten Toba sedang menjalani pemeriksaan dengan saksi-saksi yang hadir di lokasi TKP.(Bee)