Setelah terdegradasi Liga 1, PSMS Medan masih punya pekerjaan rumah untuk kembali mengukir prestasi. Kali ini lewat Piala Indonesia di 64 besar, sayang peluang untuk menambal rasa kecewa masyarakat Medan tersebut harus pupus setelah PSMS Medan kembali terpuruk setelah kalah Penalti 3-4 dari tuan rumah 757 Kepri Jaya FC, di Stadion Citramas, Batam, Kamis (13/12).
Dalam pertandingan tersebut sebenarnya PSMS Medan bisa unggul terlebih dahulu pada menit ke 12 melalui gol yang dicetak oleh Erwin Ramdani dengan nomor punggung 53. Setelah tertinggal tersebut tuan rumah 757 Kepri Jaya terus menggencarkan serangan kegawang PSMS Medan yang dijaga oleh Abdul Rohim nomor punggung 20.
Namun, tendangan Yandi masih mengarah diatas mistar gawang PSMS Medan. Setelah ketinggal 0-1 di babak pertama, 757 Kepri Jaya sukses mencetak gol balasan di babak kedua.
Pemain 757 Kepri jaya suskes mengejar ketertinggalan lewat gol Nanang Sufrianto pada menit ke 50.
Kapten kesebelasan 757 Kepri Jaya itu mempersembahkan gol balasan setelah mengecoh penjaga gawang PSMS Medan yang dijaga Abdul Rohim. Sampai menit ke 60, kedua tim saling serang dan skor pun masih 1-1.
Sampai wasit meniupkan peluit tanda permainan berakhir, skor masih tetap seri 1-1. Lewat adu penalti PSMS akhirnya ditekuk oleh Kepri Jaya FC dengan skor 3-4.
Tersingkirnya PSMS Medan dari Piala Indonesia 2018, melengkapi terpuruknya PSMS di musim ini setelah sebelumnya terdegradasi dari Liga 1.
Sebelumnya, manajemen PSMS Medan mengaku legowo dengan hasil buruk yang dialami PSMS di musim kompetisi tahun ini. Bahkan Sekretaris Umum Manajemen PSMS Medan pasrah dan siap dievaluasi atas keterpurukan prestasi tim ini.
“Semuanya kami serahkan ke pimpinan pada Pak Kodrat dan Pak Edy. Tergantung keputusan mereka bagaimana,” kata Julius Raja, Minggu (9/12/2018).
“Saya rasa semua sudah dilakukan, dan memang materi kita yang jauh kelas denga peserta Liga 1 lainnya,” tambah Julius Raja.
