
Balige, KawalSumut.com – Suasana penuh sukacita tampak di kediaman Pausoan Hutagaol di Jalan By Pass Balige, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Minggu (5/10). Putra daerah Balige yang juga dikenal sebagai pengusaha material ini bersama sang istri, Riska Sibarani, menggelar acara syukuran Markaroani (lahiran anak) untuk putra keempat mereka, Lionel Raja Hutagaol.
Tradisi Markaroani sendiri merupakan bagian dari adat Batak yang sarat makna. Menurut Pausoan Hutagaol, lahirnya seorang anak laki-laki dianggap sebagai anugerah besar dalam garis keturunan Batak. Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Uso itu menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran para kerabat, rekan kerja, serta sahabat yang mendukung dan mendoakan keluarga mereka.
“Bagi kami orang Batak, lahirnya anak laki-laki adalah karunia terbesar. Kami bersyukur atas berkat ini, dan berterima kasih kepada seluruh rekan-rekan yang hadir. Secara khusus, kami juga berterima kasih kepada Tulang kami, Bapak Franshendrik Tambunan, Ketua DPRD Toba, yang sudah berkenan hadir memberi doa dan restu untuk keluarga,” ujar Pausoan dalam sambutannya.

Hadir pula sejumlah tokoh dan kerabat, di antaranya Ketua DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Toba, Franshendrik Tambunan, yang datang bersama keluarga. Dalam sambutannya, Franshendrik menyampaikan ucapan selamat kepada keluarga besar Hutagaol. “Tidak ada harta yang lebih indah selain keluarga. Semoga bere Pausoan Hutagaol dan keluarga senantiasa diberkati, tetap rendah hati, serta terus menjaga persaudaraan,” tuturnya.
Selain Franshendrik Tambunan, acara juga dihadiri oleh sejumlah rekan dan sahabat, termasuk Bernard Pasaribu, Joy Siahaan dari Komunitas Kopi Partukoan, Sugeng Siahaan, Polmer Simanjuntak, Jogi Simanjuntak, serta Bobby Hutagaol. Tidak ketinggalan, tetangga dan masyarakat dari berbagai desa sekitar, seperti Hutagaol, Parsuratan, Tambunan, Balige, Laguboti, Porsea, hingga Ajibata turut hadir memberikan dukungan.
Acara syukuran dimulai sejak siang hari dengan prosesi adat penyambutan Tulang Sibarani dan keluarga, kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah, makan bersama, serta hiburan rakyat. Kehangatan suasana semakin terasa dengan kebersamaan yang terjalin antara keluarga, kerabat, dan masyarakat setempat.
Pantauan di lokasi, acara berlangsung dengan penuh kekeluargaan dan ditutup dengan hiburan hingga malam hari. Bagi Pausoan Hutagaol, kebersamaan dalam syukuran tersebut menjadi bukti kuatnya nilai gotong royong dan rasa persaudaraan yang dijunjung tinggi di tanah Batak. (Bee)



