Berita SUMUTKesehatanToba
Sihar Sitorus :Permasalahan Stunting Harus Diatasi Sejak Usia Dini

Toba, KawalSumut.com,-Anggota DPR RI DR Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus,BS BA.MBA menggelar “Sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi(KIE)” untuk Warga Ajibata dengan topik wujudkan masyarakat sadar memilih obat dan makanan yang aman dan bermutu di Sopo Pagar Batu. Ratusan warga Ajibata baik pemuda sampai lansia tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut pukul 10.00 wib(Sabtu 24/05/2025)
Dalam sambutannya melalui Via Daring DPR RI DR. Sihar Sitorus, Permasalahan stunting harus diatasi sejak usia dini,agar anak tidak menjadi beban bagi keluarga hingga dia dewasa.
“Bayangkan kalau anak tersebut stunting selalu sakit sakitan,hal ini akan menjadi beban keluarga sampai dia dewasa,” ujar Sihar.
Sihar menambahkan bahwa Peraturan perundangan terkait stunting, khususnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 menjadi dasar tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Untuk itu perlunya dukungan dan kolaborasi berbagai pihak, termasuk Badan POM (BPOM),ucap DPR RI dua periode tersebut”,lanjutnya.
“BPOM berperan penting dalam memastikan keamanan dan kualitas pangan, termasuk pangan fortifikasi, yang merupakan bagian penting dalam pencegahan dan penurunan stunting.
Konsistensi BPOM dalam pengawasan Obat Makanan ditengah masyarakat kabupaten toba harus ditingkatkan dalam memutus rantai stunting sejak dini”,tutup Sihar.
Dalam sosialiasasi tersebut hadir mewakili Tim DPR RI Charles Panjaitan, Narasumber Jupri Sibarani, Ketua Tim informasi balai besar POM Medan, Provinsi Sumatera Utara dan Kepala BPOM Kabupaten Toba, Tiur Gultom.
Jupri Sibarani Ketua Tim Informasi Balai Besar POM Medan menyampaikan, BPOM tugasnya adalah mengawasi obat dan makanan dengan mengambil sampling untuk di uji di laboratorium.
“Hal ini dilakukan agar makanan dan obat yang beredar di pasar sudah layak untuk di konsumsi masyarakat. Beliau juga menutur bahwa sekarang ini tingkat angka kematian tinggi, akibat pola konsumsi yang kurang tepat”,ujar Jupri.
“Sekarang ini yang menyebabkan kematian tertinggi adalah penyakit yang tidak menular sperti jantung , diabetes, hipertensi atau penyakit akibat kelebihan zat makanan”,lanjutnya.
“Kita harus menakar makanan dan minuman yang di konsumsi agar tidak menimbulkan penyakit. Disamping itu harus di jaga juga kebersihan agar tidak terkontaminasi bakteri”,tutup.Jupri.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPOM Toba Tiur Gultom mengatakan,
Tugas dan fungsi dari BPOM adalah
mengawasi makanan dan obat,
memberikan komunikasi, informasi dan edukasi, melakukan pengujian melalui sampling, memberikan sertifikasi UMKM.
BPOM juga menampung keluhan dari masyarakat akibat makanan dan obat yang menyebabkan efek negatif.
“Kami sarankan masyarakat mengkonsumsi obat yang sudah bersertifikat dari BPOM agar terjamin.
Obat itu adalah racun namun apabila takaran pas maka itu akan menjadi obat beneran ” tutup Tiur (Bee)